Bagaimana Konsep Pendidikan Anak

KONSEP PENDIDIKAN ANAK   A.     Pengertian Pendidikan Anak Istilah pendidikan dalam konteks Islam pada umumnya mengacu pada term a l ...

Rabu, 05 Mei 2021

Pengertian Kecerdasan Spiritual

Kecerdasan Spiritual

1.    Pengertian Kecerdasan Spiritual

      Kecerdasan berasal dari kata “cerdas” yang artinya sempurna perkembangan akal budinya (untuk berfikir dan mengerti).Kecerdasan spiritual merupakan suatu kemampuan tertinggi dari jiwa makhluk hidup yang hanya dimiliki oleh manusia.[1]

      Kecerdasan mempunyai arti kesempurnaan perkembangan akal budi.[2]Kecerdasan juga disebut Intelegensi.Menurut David Wechslet Intelegensi sebagai kumpulan atau totalitas kemampuan seseorang untuk untuk bertindak dengan kemampuan tertentu, berfikir secara rasional, serta menghadapi lingkungannya secara efektif.Sedangkan Flynn mendefinisikan Intelegensi sebagai kemampuan untuk berfikir secara abstrak dan kesiapan untuk belajar dari pengalaman.[3]

      Sebagaimana dikutip Linda Campbell.dkk, Garner tidak memandang “kecerdasan” manusia berdasarkan skor tes standar semata, namun Garner menjelaskan kecerdasan sebagai berikut : kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan manusia. Kemampuan untuk menghasilkan persoalan-persoalan baru untuk diselesaikan, dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau menawarkan jasa yang akan menimbulkan penghargaan dalam budaya seseorang.[4]

      Sedangkan “spiritual” berasal dari bahasa inggis yaitu spirit yang berarti roh, jiwa atau semangat, atau arwah atau jin, atau hantu, mambang, makhluk halus, atau bahkan brarti juga suasana.[5]

Selanjutnya spiritual berarti pula segala sesuatu di luar tubuh fisik, termasuk pikiran, perasaan, dan karakter seseorang.[6]

Danah Zohar (Harvard University) dan Ian Marshall (Oxford University) mendefinisikan kecerdasan spiritual (Spiritual Quotient) sebagai kecerdasan untuk menghadapi persoalan-persoalan makna atau value, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain.[7]

 

      Toto Tasmara dalam bukunya yang berjudul “Kecerdasan Ruhaniah” berpendapat bahwa kecerdasan spiritual merupakan potensi yang dimiliki manusia sebagai spiritual being yang bersifat Universal dan tetap menolak ada kaitanya dengan agama.Kecerdasan ini lebih mencerminkan pada makna spiritual sebagai potensi yang khas di dalam jasad, tanpa menghasilkan yang secara jelas dengan kekuasaan dan kekuatan Tuhan.Hal seperti itu merupakan suatu pemikiran Barat, Sehingga Toto Tasmara membedakanya dengan istilah kecerdasan ruhaniyah, yang diharapkan bisa menjembadani antara kecerdasan spiritual dengan agama. Sehingga bisa melahirkan titik singgung dengan cara mengisi potensi spiritual dengan agama.[8]

      Kecerdasan, sebagaimana yang dinyatakan oleh Ali Bin Abi Tholib adalah karunia tertinggi yang diberikan Tuhan kepada manusia.Ia akan mencapai puncak aktualisasinya jika dipergunakan, sebagaimana visi kecerdasan manusia yang ditetapkan Tuhan baginya. Karena itu ketika manusia belajar meningkatkan kecerdasan yang didorong oleh hal-hal murni manusiawi dan rasa ingin tahu sampai pada kebenaran yang berdasarkan akan fitrah itu sendiri, maka kecerdasan akan aktual secara optimum dan murni. Inilah yang kita sebut dengan kecerdasan spiritual.[9]

      Jadi, kecerdasan spiritual adalah kecerdasan hati atau rohaniah seseorang dalam menata kehidupan dengan mengambil keputusan secara tepat, cepat, dan akurat, menuju kebenaran hakiki yang melandasi nilai-nilai agama.Dengan demikian kata kunci kecerdasan spiritual adalah “kecerdasan hati” atau kecerdasan ruhaniah”. Seseorang yang dilandasi “nilai-nilai religious”.

2.        Urgensi Kecerdasan Spiritual

     Kecerdasan spiritual bersumber dari fitrah manusia itu sendiri, yang aktual jika manusia hidup berdasarkan visi dan misi utamanya yakni sebagai a’bid (hamba) dan sekaligus kholifah Allah di bumi.[10]

Kecerdasan spiritual diyakini sebagai kecerdasan yang paling utama dibanding dengan berbagai kecerdasan yang lain. Kata spiritual memiliki akar kata spirit yang berarti roh.Kata ini berasal dari bahasa Latin, spiritus, yang berarti napas.Roh bisa diartikan sebagai energy kehidupan, yang membuat manusia dapat hidup, bernapas, dan bergerak.Spiritual berarti pula segala sesuatu di luar fisik, termasuk pikiran, perasaan, dan karakter kita.

     Kecerdasan spiritual berarti kemampuan seseorang untuk dapat mengenal dan memahami diri seseorang sepenuhnya sebagai makhluk spiritual maupun bagian dari alam semesta. Denagn memiliki kecerdasan spiritual berarti bisa memahami sepenuhnya makna dan hakikat kehidupan yang kita jalani dan ke manakah kita akan pergi setelah wafat.[11]

Kecerdasan ini adalah kecerdasan yang mengangkat fungsi jiwa sebagai perangkat internal diri yang memiliki kemampuan dan kepekaan dalam melihat makna yang ada di balik kenyataan apa adanya ini. Kecerdasan ini bukan kecerdasan agama dalam versi yang dibatasi oleh kepentingan-kepentingan manusia dan sudah menjadi terkavling-kavling sdemikian rupa.Kecerdasan spiritual lebih berurusan dengan pencerahan jiwa.Orang yang ber-SQ tinggi mampu memaknai penderitaan hidup dengan member makna positif pada setiap peristiwa, masalah, bahkan penderitaan yang dialaminya. Dengan memberi makna yang positif itu ia mampu membangkitkan jiwanya dan melakukan perbuatan dan tindakan yang positif.[12]

     Orang yang cerdas spiritual, dalam memecahkan persoalan hidupnya, tidak mengandalkan IQ dan EQ saja.Ia akan menghubungkannya dengan kesadaran nilai yang lebih mulia. Orang yang cerdas spiritual tidak pernah kehilangan pijakan kakinya di bumi realitas.Hal ini ditunjukkannya dengan menebarkan kasih sayang pada sesama.

     SQ menjadi landasan yang diperlukan untuk memfungsikan dan mensinergikan IQ dan EQ secara integral, efektif dan menyeluruh. Melalui SQ, pemikiran, perlakuan, dan perhidupan manusia diberi makna dan bermuatan makna spiritual yang menyadarkan kita akan tujuan hidup dan pemaknaan hidup yang kita jalani. Kecerdasan spiritual melintasi batas agama (religion). Meski demikian, pemaknaan yang mendalam dan lurus terhadap agama yang dianut akan menjadi landasan yang kuat bagi tumbuh dan perkembanganya suara hati dalam diri manusia.[13]

            Kecerdasan spiritual merupakan bawaan lahiriah manusia, artinya kecerdasan itu akan tetap ada sekalipun kecerdasan liniaratau asosiatif tidak berkembang dengan baik. Penghayatan terhadap Tuhan, sebagaimana dipraktikkan oleh suku-suku primitive merupakan bukti adanya kecerdasan jenis ini.[14]


[1] Abdul Rahman Saleh Muhib dan Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam,  (Jakarta: Prenada Media, 2004), hlm. 179.

[2] M.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), hlm. 201

[3] Saifuddin Azwar, Pengantar Psikologi Intelegensi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996), hlm. 7.

[4] Linda Campbell, dkk, Multiple Intelligences : Metode Terbaru Melesatkan Kecerdasan, (Depok: Inisiasi Press, 2002), hlm. 2.

[5] John M. Echols, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia, 1989), hlm, 546.

[6]Ririn Sjafriani, Jangan Lupakan Kecerdasan Spiritual, (http:// www.Seputar-Indonesia.com), hlm. 3.

[7] Kecerdasan Spiritual, http://orphalese.wordpress.com/2009/10/20/kecerdasan-spiritual-sq/.(20 Oktober 2009), Diakses, 6 Juni 2011

[8] Toto Tasmara, Kecerdasan Ruhaniyah, (Jakarta: Gema Insani, 2001), hlm. viii-xii.

[9] Suharsono, Membelajarkan Anak dengan Cinta,(Depok: Inisiasi Press, 2003), hlm. 283.

[10] Suharsono, Mencerdaskan Anak, (Depok: Inisiasi Press, 2002), hlm. 51.

[11] Kecerdasan Spiritual. Loc. Cit

[12] Ubaidillah, AN, Selayang Pandang IQ, EQ, dan  SQ,  (http://www.e-psikologi.com).hal.1.

[13] Kecerdasan Spiritual, Loc, Cit

[14] Taufik Pasiak, Revolusi IQ/EQ/SQ : Antara Neurosain dan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 2003), hlm, 275

Tidak ada komentar:

Posting Komentar