Bagaimana Konsep Pendidikan Anak

KONSEP PENDIDIKAN ANAK   A.     Pengertian Pendidikan Anak Istilah pendidikan dalam konteks Islam pada umumnya mengacu pada term a l ...

Rabu, 05 Mei 2021

Unsur-unsur Kecerdasan Spiritual

 

Unsur-unsur Kecerdasan Spiritual

     Agama merupakan sistematisasi dari fungsi spiritual otak. Jadi seseorang yang menganut sebuah agama itu artinya ia sedang mewujudkan dimensi spiritual dari otaknya. Oleh karena itu optimalisasi peran otak spiritual dapat membuat seseorang yang lahir secara lebih baik.Terdapat tiga komponen hidup yang lahir dalam optimalisasi itu yaitu kejernihan berfikir rasional, kecakapan emosi, ketenangan hidup.[1]

     Menurut Toto Tasmara dalam artikelnya “Cara Membangun Spiritual Quotient” yang dikutip oleh Sulaiman mengemukakan bahwa yang disebut kecerdasan spiritual atau kecerdasan rohani adalah taqwa.Dan salah satu indicator taqwa adalah orang yang bertanggung jawab, memegang amanah dan penuh rasa cinta.[2]

Ari Ginanjar mengemukakan bahwa kecerdasan spiritual bersumber dari suara-suara hati yang ternyata suara-suara hati tersebut merupakan sifat lahiriyah yang terekan dalam jiwa setiap manusia. Sifat-sifat tersebut antara lain : dorongan ingin mulia, dorongan ingin belajar, dorongan ingin bijaksana dan dorongan-dorongan lain yang bersumber dari Asmaul Khusna.[3]

 

     Jadi orang yang memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi berarti orang tersebut juga memiliki kesehatan jiwa yang stabil.Dan Utsman Najati juga berpendapat bahwa kesehatn jiwa sangat tergantung pada kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkuangan sekitarnya, mampu mengemban tanggung jawab kehidupan dan menghadapi permasalahan hidup secara realistis.Kemampuan inilah yang menentukan tingkat kebahagiaan dan kebermaknaan hidup.

Unsur-unsur kecerdasan spiritual menurut M. Utsman Najati adalah sebagai berikut :

a.     Hidup mandiri

b.    Percaya diri

c.     Bertanggung jawab dan Independent

d.    Qonaah (merasa cukup dan penuh syukur)

e.     Sabar

f.     Bekerja dengan efektif dan tekun

           Dengan demikian untuk memperoleh tingkat spiritual quotient yang tinggi, maka seseorang terlebih dahulu harus menanamkan iman dalam jiwanya sehingga hal itu dapat mendorong seseorang untuk memiliki kepribadian yang baik.Oleh karena itu menurut Ridwan Lubis agama mempunyai peran spiritual yang sangat penting bagi kehidupan manusia terutama dalam menumbuhkan produktifitas seseorang.[4]Sehingga dengan meningkatkan kualitas produktifitasnya, maka fungsi manusia sebagai kholifah dapat terwujud dengan baik.



[1]Toto Tasmara, Cara Membangun Spiritual Quotient, http://Sulaiman.blogdetik.com/2008/1007. Diakses Jumat 28 Oktober 2011

[2]Ibid.

[3] Ari Ginanjar, Op. Cit, hlm. 281.

[4]M. Ridwan Lubis, Cetak Biru Peran Agama, (Jakarta: Puslitbang Kehidupan Beragama, 2005), hlm. 61.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar